Semarang – Sebanyak 27
PTS Kesehatan di Jawa Tengah, terdiri dari 57 Pimpinan dan Yayasan
yang tergabung dalam Asosiasi Perguruan Tinggi Kesehatan Swasta (APTIKES) Jawa
Tengah, bekerjasama dengan Atase Pendidikan Kedutaan Besar RI Philippina,
mengadakan benchmarking ke Negara setempat selama enam hari (1-6/4).
“Selama di Philippina kami sempat
mengunjungi beberapa Perguruan tinggi (PT) Kesehatan di sana, diantaranya yaitu
Emilio Aquinaldo College of Philippine, Arellano University,
The Philippine Women’s University, Pontifical and Royal University of Santo Tomas The Catholic University of The Philippines, Manila Central University, Trinity University. Masih ada 17 (tujuhbelas) PT yang tidak sempat kami kunjungi. Namun demikian, mereka menyatakan siap untuk melakukan MoU.”
The Philippine Women’s University, Pontifical and Royal University of Santo Tomas The Catholic University of The Philippines, Manila Central University, Trinity University. Masih ada 17 (tujuhbelas) PT yang tidak sempat kami kunjungi. Namun demikian, mereka menyatakan siap untuk melakukan MoU.”
Pernyataan tersebut disampaikan
Ketua APTIKES Jawa Tengah, Edy Wuryanto, S.Kp, M.Kep sekembalinya dari
Philippina, baru-baru ini.
Menurut Edy, ada alasan mendasar
mengapa PT Kesehatan Philippina menjadi pilihan, karena lulusan yang dihasilkan
khususnya perawat, telah menguasai kebutuhan tenaga kesehatan di berbagai
Negara maju, seperti USA, Australia, Eropa dan Timur Tengah. Aspek lain, mutu
PT Kesehatan di sana relatif bagus dengan melekat akreditasi internasional,
serta sebagian besar memiliki RS Pendidikan sendiri.
Ketua APTIKES Jawa Tengah
menambahkan, selain menjalin kerjasama (MoU) dalam upaya percepatan mutu PTS
Kesehatan di Jawa Tengah, tujuan dilakukan benchmarking salah satunya adalah
memanfaatkan prioritas beasiswa studi lanjut dosen ke luar negeri yang
difasilitasi Dikti.
“Dosen PTS Kesehatan di Jawa
Tengah 74,8% masih berpendidikan S1/D4. Mencermati realita
ini, perlu kiranya ada upaya mempercepat studi lanjut
bagi dosen. Ini merupakan salah satu bentuk investasi, sehingga dalam tempo
tiga hingga lima tahun ke depan akan lebih banyak dosen bergelar magister
maupun doktor dengan kemampuan berbahasa inggris yang bagus”, tegas Dia.
Guna mematangkan tujuan tersebut,
APTIKES Jawa Tengah bekerjasama dengan Kedubes Philippina dan Kopertis VI,
telah menggelar Workshop Percepatan Pegembangan PTS Kesehatan dan Networking,
di kampus STIKES St. Elisabeth Semarang pada 17 April 2013.
Dan hingga saat ini proses
seleksi masih dilakukan.
Sumber
www.kopertis6.or,id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar